Jun 16, 2008

The Incredible Hulk


Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Directed by: Louis Leterrier
Cast: Edward Norton, Liv Tyler, Tim Roth, William Hurt
Duration: 114 min

-Spoilers Alert-

Apa yang terpikirkan oleh Anda ketika mendengar Incredible Hulk? Yang pertama terpikirkan oleh saya adalah mahluk hijau berbadan besar dan berotot. Sedikit mirip dengan Dr Jeckly and Mr Hyde, di mana sang tokoh memiliki kepribadian ganda. Hanya saja Hulk muncul ketika sang kepribadian utama sedang marah. Pada awalnya saya kurang tertarik menonton Incredible Hulk. Masih teringat dalam benak remake Incredible Hulk tahun 2003 silam yang kurang sukses di pasaran. Apakah Incredible Hulk kali ini, yang sering disebut Hulk 2, mampu melebihi ekspektasi penonton yang sudah terlebih dahulu kecewa dengan Hulk 1?

Incredible Hulk 2 masih berkisah tentang Dr Bruce Banner (Edward Norton), seorang ilmuwan yang terkena radiasi sinar gamma dalam suatu proyek rahasia yang didanai oleh pemerintah. Setting cerita adalah lima tahun setelah insiden yang menyebabkan Bruce mampu berubah menjadi sesosok mahluk berkulit hijau dengan kekuatan luar biasa jika dia mengalami tekanan emosi yang hebat, terutama amarah.

Film ini dibuka dengan adegan bagaimana Bruce, yang saat itu menjadi buronan pemerintah AS dan bersembunyi di Brazil, mencoba mengendalikan amarahnya, yang secara tidak langsung juga berusaha menekan agar Hulk tidak muncul. Penekanan dalam film ini adalah Bruce berusaha untuk menyingkirkan Hulk, bukan mengendalikannya. Keberadaan Hulk di dalam diri Bruce menyebabkan Ia menjadi pelarian, tidak dapat menjalani hidup normal dan bertemu dengan sang pujaan hati, Betty Ross (Liv Taylor).

Pembukaan yang berkesan agak lambat itu langsung diikuti dengan jalan cerita yang agresif. Jenderal Taddheus ’Thunderbolt’ Ross yang terus memburu Bruce akhirnya menemukan jejak Bruce di Brazil. Sang Jenderal memerintahkan pasukan elit militer AS untuk menangkap Bruce, termasuk seorang tentara haus kekuatan, Emil Blonsky. Bruce yang terdesak pun tidak dapat menekan amarahnya dan berubah menjadi Hulk.

Disinilah Incredible Hulk 2 menunjukkan bahwa Ia akan melebihi film pendahulunya. Hulk yang biasanya digambarkan sebagai manusia tinggi besar berkulit hijau (yang seringkali terlihat sebagai seseorang yang diguyur cat hijau), kini digambarkan dengan bantuan special effect canggih menjadi Hulk yang perkasa dan menyeramkan. Pada awalnya penonton tidak dapat langsung menangkap sosok Hulk. Yang terlihat adalah sosok asing dalam kegelapan yang sanggup melempar manusia seperti melempar kacang. Mahluk yang kebal ditembak oleh senapan mesin, ditambah lagi adegan ini penuh dengan dentuman-dentuman keras ketika mahluk tersebut berlari dan meninggalkan kerusakan parah pada apapun yang dilewatinya. Tenaga Hulk yang dahsyat ditunjukkan dengan beberapa adegan Hulk melempar barang, dari mulai tangki seberat entah berapa ton hingga berbagai mesin berat. Awesome!

Setelah kehebohan dan ketegangan yang ditimbulkan, film ini kembali ke alur semula yang agak lambat. Bruce, entah bagaimana caranya, berhasil pulang ke Amerika Serikat untuk mengambil data-data yang berkaitan dengan percobaannya. Untuk itu Ia harus menyusup ke database Universitas Culver yang juga merupakan Universitas tempat Betty mengajar. Disinilah emosi mulai menyusup. Penonton disuguhkan adegan mengharukan ketika Bruce mengamati pujaan hatinya dari kejauhan, tanpa berani mendekat. Norton mampu menunjukkan rasa pedih yang melanda Bruce ketika melihat Betty bersama dengan lelaki lain hanya dengan tatapan mata.

Tentu saja, pada akhirnya Bruce dan Betty berjumpa kembali. Di tengah hujan deras sepasang kekasih ini bertemu. Adegan romantis yang disisipkan dalam film ini bukan merupakan pelengkap film, melainkan membuat film ini terasa utuh. Bayangkan saja sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena kecelakaan yang tidak disengaja lalu hidup mengizinkan mereka bertemu kembali.

Setelah dibuai sejenak dengan kisah romantis nan sendu, film pun kembali ke jalur keras. Sang Jenderal, yang sangat waspada, berhasil mengendus keberadaan Bruce. Pasukan tentara kembali menyerbu Bruce yang saat itu tengah berada di kampus bersama Betty. Hulk pun (lagi-lagi) muncul. Dengan gagah perkasa melawan pasukan tentara yang dipersenjatai mulai dari senapan, tank, bom, hingga meriam. Selain itu Hulk harus berhadapan dengan Blonsky yang hasratnya akan kekuatan membiarkan dirinya didopping oleh serum super soldier yang dulu dikembangkan oleh Bruce.

Adegan pertempuran antara Hulk melawan pasukan tentara dan Blonsky sungguh keren. Hulk yang berteriak garang, memecahkan kaca, berlari di lapangan hijau, melempar tank dan membanting mobil baja, semuanya membuat penonton duduk terpaku. Tapi pertempuran tak semata-mata merupakan adegan penuh kekerasan. Sang sutradara menyelipkan beberapa adegan yang menimbulkan efek lembut pada kekerasan pertempuran. Hulk juga tidak digambarkan sebagai mahluk kuat tak berotak yang berangasan. Hulk di sini memiliki emosi dan terlihat bahwa masih ada kepribadian Bruce pada Hulk.

Cerita terus bergulir menuju ke klimaksnya. Setelah berhasil melarikan diri dari serbuan Jenderal Ross, pencarian Bruce akan obat penawar Hulk hampir mencapai akhir. Sementara itu Blonsky yang dikalahkan Hulk kembali meminta tambahan dosis serum super soldier untuk membuat dirinya semakin kuat. Bruce berhasil bertemu dengan Dr Blue, yang mencoba menetralkan Hulk dalam diri Bruce. Sayangnya mereka diserbu oleh pasukan Jenderal Ross, dan Bruce tak sempat berubah menjadi Hulk hingga akhirnya Bruce digelandang oleh sang Jenderal.

Apakah berhenti sampai di sini saja? Tentu tidak. Masih ada konflik terakhir. Blonsky yang sudah gelap mata menginginkan kekuatan lebih dan lebih. Blonsky, dengan bantuan Dr Blue, mencampurkan darah Bruce yang sudah termutasi dengan dirinya. Blonsky pun berubah menjadi the Abomination. Di sinilah pergolakan batin Bruce menguat. Apakah dirinya akan rela berubah kembali menjadi Hulk, ataukah membiarkan Abomination merajalela?

Incredible Hulk 2 adalah film berstamina tinggi dengan deretan klimaks dan anti klimaks, terus menerus hingga nanti pada klimaks terakhir. Adegan demi adegan disusun dengan rapi dan terstruktur. Film ini mampu mempermainkan emosi penonton; dari tegang, senang, kembali tegang, lucu, romantis, kembali tegang, begitu seterusnya, tanpa membuat penonton kehabisan nafas mengikuti plot yang semakin bertambah cepat. Humor juga tak lupa diselipkan ke dalam beberapa adegan. Entah dari percakapan yang konyol, atau dari adegan yang ternyata berakhir kocak. Membuat penonton tetap segar dan tetap duduk diam sampai akhir. Sayangnya ada beberapa ’gap’ dalam film ini yang terasa agak mengganjal. Seperti misalnya bagaimana Bruce dapat kembali dengan mudah ke Amerika Serikat hanya dalam waktu 17 hari.

Adegan pertempuran pun dikemas dengan baik dan (yeah) cukup lama, bahkan pertempuran terakhir memakan waktu 26 menit. Penuh dengan adegan-adegan yang kadang sulit diikuti oleh penonton karena berlangsung sangat cepat. Abomination melempar Hulk. Hulk menendang Abomination. Hulk menghantam tembok. Abomination memukul Hulk. Hulk merobek (yep...merobek) mobil polisi dan menggunakannya sebagai tameng. Abomination mengejar Hulk sambil memanjat gedung bertingkat. Abomination dan Hulk bergantungan di helikopter. Semuanya mengagumkan dan benar-benar memacu adrenalin.

Permainan Edward Norton sebagai Bruce dan Liv Tyler sebagai Betty pun patut diacungi jempol. Bruce Banner yang ilmuwan pendiam dan memendam kesedihan berhasil dimainkan dengan baik oleh Norton. Peran Tyler sebagai Betty yang begitu mencintai Bruce dan menerima keberadaan Hulk dalam diri Bruce pun tersampaikan kepada penonton. Bruce dan Betty. Hulk dan Betty. Terasa emosi begitu dalam. Edward Norton dan Liv Tyler berhasil menciptakan chemistry kuat dalam film ini hanya dari tatapan mata, sentuhan tangan tidak disengaja, dan hal-hal lain yang bersifat asexual. Tak ada adegan penuh peluh dan desahan dalam film ini, hanya untuk menunjukkan bahwa kedua tokoh utama benar-benar saling mencintai.

Salah satu hal yang lumayan menghibur adalah kemunculan Lou Ferrigno sebagai cameo di film ini. Ferrigno adalah pemeran Hulk untuk serial televisi, dan Ia muncul di Incredible Hulk 2 sebagai seorang satpam universitas. For a second you will think ‘I think I know this guy’ and suddenly the memory pops up. Ferrigno juga yang mengisi suara raungan Hulk di film ini. Sungguh cocok dan mengobati kerinduan akan Hulk jaman baheula.

Yang menarik adalah Incredible Hulk 2 menyelipkan beberapa ‘hints’ yang membuat penonton menebak-nebak kelanjutan film ini. Apakah akan muncul musuh baru? Siapakah musuh itu? Ditambah lagi dengan cameo Tony Starks di akhir film pun menjadikan saya tak sabar menunggu sequel Incredible Hulk selanjutnya.


P.S. Quote kesukaan saya dalam film ini:

Betty Ross : [Betty and Bruce need to get across own in New York City] The subway is probably quickest.

Bruce Banner: Me in a metal tube with hundreds of people in the most aggressive city in the world?

Betty Ross : Right. Let's get a cab.

5 comments:

'M ' said...

hihihi thoroughly enjoyable kok!

Noir - said...

Iyaks. Menyenangkan sekali nontonnya. Hulk vs Iron Man? Lets see...

'M ' said...

Nooo, Iron Man itu lucu... Hulk itu masuk yang sedih :D

Noir - said...

Jadi si Tony Stark ngapain ya muncul di Hulk? Mencurigakan hehehehe

'M ' said...

Karena sama-sama Marvel... udah gitu kalo diperhatiin ada hint-hint buat film marvel lain, the Avengers... yaitu tentang sejarah Captain America! AHAHAHA...

Post a Comment