Showing posts with label poetry. Show all posts
Showing posts with label poetry. Show all posts

Apr 12, 2007

Rindu Hujan Rindu



Kekasih hujanku,









Hujankan rindu
ini
Hingga rintiknya
menabur sendu
Berjarak malam dan meruang senja









Hujankan rindu ini
Sampai basahnya merenggut resah
Berbatas angan dan menggoda mimpi









 Hujankan rindu ini
Hingga terasa begitu gigil
Deras basahi kering kalbu







Hujankan rindu ini
Kuyupkan sukmaku



# Dan kita bisa bermain hujan bersama lagi

Apr 9, 2007

Late Butterfly













Kupu
kupu itu kau
Kepak
sayap raba sisi hati
Terbang di antara kapiler darah
Jelajahi sel kelabu
Meledak bersama serotonin
Bombardir pori pori asaku















Kupu kupu itu kau
Tersirap matamu
Gilakan sadar
Akal terjungkal
Hingar mencandu
Desir sayapmu

















Kupu kupu itu kau
Culik kantuk
Lupakan mimpi
Hingga insomnia mengunyah malam
Pagi pun datang terlambat
Sibuk merajut jarak
Dan rumit memeta waktu



















Kupu
kupu itu kau
Bercinta
dengan sunyi
Silam
yang mewujud
Tertuju
pada gamang
Sulaman
nasib berbalik arah
Terseret
pasrah oleh hasrat
Ingkari
keterlepasan
Jika
rindu tak tuntas







# Kupu kupu itu kau
   Dan rinduku pun jelma kupu kupu



Apr 1, 2007

It was a beautiful nite


Malam terindah adalah
Ketika kita hitung rasi
Dan kau sangkutkan purnama di antaranya

Mar 20, 2007

Journey











Time slipping
away
Only leave trail
of memories behind
Life is pacing
ahead
With dreams in
each our tiny steps
But this hollow
room in my heart remains empty















The time fairy
whisper in my deep but restless slumber
‘Your prince will
coming to you at his own time. Just wait.’
But don’t you
know the little she-devil?
Live alone in my
heart’s labyrinth
The same broken
angel that hiding too quietly
She has been
alone too long













Now she wants to
unfold her frail wings
With stitches all
around it
She is no longer
need prince to make her fly
She only need a
warm nest to coming home to

And I will build that nest…
With or without that
prince





Feb 26, 2007

Sleep Walker












To
the night that eluded my sleep
And
the conscious minds that won’t let me slip
Hauling
me across wakefulness
And
I dawdle to fret
For
things better unthinking of













I
long for ignorance
Not
a pool of remembrance
When
void dream embrace me
Sanctuary
in welcoming blackness
Lost
in the abyss













But
peace already sliding away
Only
chaos
Turbulence
of sore emotion
I
just step in and ripped a part
Shattered
to my very core





:: This is not me, only a
shell of me








Jan 28, 2007

In the eye of storm


Stormy night. Stormy day. Stormy life.



Monsoon in the deepest heart
Trapped in noisy voice of consciences
Drifting alone in muddy road
Every steps take me further a way from heaven
Every breath killed the divine wishes
Every splash stained my soul
Until the last of its purity
Now it is only a black hole full of sins

Stormy night. Stormy day. Stormy life.











Just please
carried me a way
For those choices
I have made
Amnesia is a
blessed gift indeed

But the hint
of guilty will never fade

And hunt me till my last breath on earth








Oct 17, 2005

Hujan Bawakan Sepi


Setiap titiknya adalah nafasku


Jatuh menuju bumi.


Terhempas.



Hujan ini adalah hujan mawar.


Memerah seperti darah.


Kelopak mawar terburai.


Ouch...durinya lukaiku


Setetes darahku jatuh.


Melebur bersama derai hujan.


Merah muda indah.


Gigit kesadaranku.


Luapkan alpaku.


Menetaskan haru. Lingkupi kalbu.


Gelisahku, tak juga redam. Terdistorsi oleh harap.



Ini aku.


Meredup.


Melemah.


Padam.


Tertidur kembali.



Mengapa hujan bawakan sepi itu lagi?


Sep 13, 2005

Ode for Broken Princess


Sudah beberapa putaran waktu aku melihatnya. Menari di kesendirian. Berpeluk dengan hampa. Adakah kebebasan yang terejawantahkan? Tatkala logika melebur dalam larutan asa. Sungguh, berpegang padanya akan jatuhkanku. Adakah aku akan terhempas. Lagi melawan arus. Tali ini semakin menipis. Gerusan waktu telah cabiknya.




Ini tentang rasa. Yang perlahan memudar ketika mentari tersenyum. Penantian kepada kekosongan. Padahal tak ada jerat yang melibatnya lagi. Dialah yang menjerat hatinya. Mengorek luka lama terbilang. Sudah cukupkah laramu? Lompati denyut luka. Kelopak mawar bawakan aku tetes air matamu. Kuhidu aroma sepimu.




Duhai putriku, mungkin di kastil ini tak kau temukan kekasihmu. Dia sudahlah petik kuntum bunga terakhirmu. Haruskah kau ratapinya? Di kedalaman matamu kutemukan pisau yang tertancap. Darahnya basahi lembut kulitmu. Mari...mendekatlah hingga bisa kusaput sedih itu. Biarkan aksara aksara maknai hadirmu. Seperti kuartikan setiap hela nafasmu. Lelaplah dalam pelukku dan biarkan kuselimutkan damai di mimpimu.




Aku ada di sini. Memandangmu. Mewujud seperti mahadewi khayangan.