Jul 12, 2011

Pelampiasan Mood

Mood di kantor sedang jelek. Entahlah mungkin karena terlalu banyak proyek yang berseliweran. Mungkin juga karena semakin banyak klien yang datang menghantui. Bisa jadi karena harus kejar-kerjaran dengan target dan waktu. Inti dari semuanya sih, too much work load


Seperti biasanya, ada banyak cara untuk menanggapi rasa stress itu. Paling bagus tentu saja orang-orang yang masih bisa tertawa dan bekerja kembali demi mengurangi segala beban menggantung. Ada pula yang menjadi sensitif dan gampang marah karena hal kecil. Ada pula yang mengambil jalan ekstrim dengan mengundurkan diri, yang tentu saja menambah beban stress bagi rekan kerja yang ditinggalkan. Bahkan ada yang dalam proses denial –begitulah kami menyebutnya untuk masa ketika malas sangad untuk kerja dan tidak bisa konsentrasi .

Tipe yang manakah saya? Hmm…nampaknya saya tipe yang stress akan mencari pelampiasan dengan hal lain, misalnya ya menulis di sini hahaha. Setidaknya saya tidak mengganggu orang lain dengan semburan-semburan amarah tidak jelas dan kesensitifan berlebih.

Dua hal itu adalah hal yang paling saya benci karena mood saya gampang berubah. Ketika pagi-pagi sudah kena sembur mood orang yang tidak jelas, bisa-bisa hal itu merusak hari saya. Jadi lebih baik daripada ikutan bad mood, mending meracau tidak jelas di blog sajalah. Sebenarnya sih rasa kesal itu masih ada. Tapi akan semakin tidak etis jika dilampiaskan kembali, harus dinetralkan sebelum tambah meracuni.

-Ampun Pak Bos, saya korupsi waktu lagi, tapi setelah ini akan kembali bekerja dengan baik kok, ini kan mekanisme diri agar mood kerja tidak terkontaminasi-

0 comments:

Post a Comment