Jul 22, 2011

Demi Diskon

Diskon mungkin adalah kata yang disukai banyak orang. Tapi pengorbanan dari diskon ini terkadang sangatlah besar, dan syukurnya (atau sayangnya?) konsumen Indonesia adalah tipe yang rela berkorban demi diskon sekecil apapun. Lihat saja betapa ramainya mall pada saat acara Midnight Sale, Jakarta Great Sale, atau apapun yang berbau-bau sale. Lihat juga betapa banyak orang yang rela jauh-jauh ke berbagai merek Hypermarket demi mendapatkan barang yang lebih murah dibandingkan dengan toko di dekat rumahnya, walaupun mungkin jika dihitung dengan ongkos dan waktu yang dikeluarkan, sebenarnya jatuhnya sama saja.


Kecenderungan ini jugalah, ditambah dengan persaingan prestise sebagai “orang paling update” dengan produk baru yang sangat besar,  yang “dieksploitasi”  untuk menarik minat konsumen pada saat peluncuran suatu produk baru. Hal ini terutama terjadi untuk produk gadget seperti smartphone, tablet, netbook, dan sebagainya. Saya masih ingat mungkin setahun yang lalu ketika fenomena ini mulai muncul pada saat peluncuran handphone entah Nexian entah Esia di Plaza EX yang sangat ramai. Kenapa ramai? Karena handphone baru itu dibandrol dengan harga hanya 200 ribu rupiah sajah. Banyak orang yang berbondong-bondong antri dan berebutan demi mendapatkan handphone tersebut.

Fenomena yang masih segar dalam ingatan tentu saja peluncuran Samsung Galaxy Tab 10.2 beberapa minggu lalu. Bayangkan saja, orang sampai rela antri sedari malam sebelumnya untuk mendapatkan tablet terbaru tersebut dengan diskon mencapai Rp 1.5 juta. Lalu ada juga peluncuran HTC Salsa yang juga heboh dimana calon pembeli (syukurnya hanya) harus mengantri dari pagi buta.

Nah kemarin kebetulan saya iseng main ke Pacific Place. Err…tidak iseng sih, karena sebenarnya saya juga naksir si Samsung S2 yang rencananya akan diluncurkan hari ini. Hasil dari membaca berita mengenai Galaxy Tab tadi, saya bertanya-tanya apakah antriannya akan separah itu? Jadilah saya iseng mengecek ke PP malam sebelumnya.

Ternyata oh ternyata, antriannya lebih parah dari Galaxy Tab! Pada saat saya selesai makan malam dan mulai berburu lokasi launching yang berada di lobi selatan, ternyata antriannya sudah mengular demikian panjangnya. Sampai-sampai ketika saya mencoba mencari ujung antrian itu (yang berakhir di lobi selatan), antriannya sudah melingkari gedung PP ini. Ketika iseng menanyakan kepada crew dan satpam di sana, per jam 10 malam itu, antrian sudah mencapai 600an orang dan terus bertambah. Ya ampuuuun….ternyata sebegitu relanya orang mengantri demi diskon. Walau perlu diakui diskonnya juga lumayan. Harga resmi awal yang dibandrol adalah Rp 5.5 juta, jika membeli saat launching ini, mendapatkan diskon Rp 1 juta, bahkan jika menggunakan kartu kredit BCA, mendapat tambahan Rp 300rb lagi.

Jadilah tidak heran jika banyak sekali orang rela mengantri. Saya lihat tidak hanya kaum adam yang duduk-duduk ngejogrok mengantri, tapi ada juga banyak kaum hawa, yang kadang masih lengkap dengan pakaian cantik nan resmi (ada yang pake rok pendek pulak). Benar-benar takjub melihatnya.Mungkin banyak juga seperti saya, yang iseng datang untuk mengecek kondisi dan langsung kaget pas tahu antriannya (katanya) sudah dimulai sedari jam 5 sore. Pantas saja jam 10 malam sudah ular naga demikian panjangnya begitu.
Antrian di Malam hari (part of it)
Sayang, antusiasme semacam ini tidak pernah ditunjukkan untuk membangun bangsa atau mengentaskan kemiskinan, malah demi konsumerisme yang semakin tinggi. Coba saja kalau dipikir-pikir, harga yang ditawarkan (setelah diskon tentunya) adalah 4.5 juta. “Hanya” tersedia 1200 unit yang akan dijual hari ini. Jadi ada minimal 1200 orang yang akan membeli smartphone dengan harga yang lumayan premium itu. Ternyata Indonesia tidak miskin-miskin amat dong ya?

Saya, dengan sedikit malu-malu setelah ngomel agak ideal di atas, adalah salah satu orang yang tidak miskin yang akhirnya ikut mengantri (dengan baju rapi baru pulang kantor dan meeting so no jeans and shirt that Friday). Thanks to my beloved hubby yang menggantikan antrian saya jam 11.30 malam (status per jam itu, sudah 900 orang yang mengantri) dan mengantri hingga mendapatkan smartphone yang saya idam-idamkan itu jam 11 siang, akhirnya I'm 1 among 1200 new and proud owners of Samsung Galaxy SII :).

Sisa Antrian  Jam 11 Siang
 Oh ya hasil pengalaman hubby, banyak "transaksi gelap" yang terjadi dalam antrian. Transaksi gelap ini maksudnya adalah banyak juga yang memperjualbelikan gelang tanda antrian (yang baru dibagikan jam 5  pagi) kepada orang-orang yang telah mengantri namun rela mengeluarkan uang lebih (Rp 200 - 400rb) untuk "bertukar posisi" dengan orang yang sudah mengantri. Cck cck cck banyak jalan menuju ke Roma rupanya.

Hasil percobaan kamera SII

0 comments:

Post a Comment