Oct 17, 2005

Hujan Bawakan Sepi


Setiap titiknya adalah nafasku


Jatuh menuju bumi.


Terhempas.



Hujan ini adalah hujan mawar.


Memerah seperti darah.


Kelopak mawar terburai.


Ouch...durinya lukaiku


Setetes darahku jatuh.


Melebur bersama derai hujan.


Merah muda indah.


Gigit kesadaranku.


Luapkan alpaku.


Menetaskan haru. Lingkupi kalbu.


Gelisahku, tak juga redam. Terdistorsi oleh harap.



Ini aku.


Meredup.


Melemah.


Padam.


Tertidur kembali.



Mengapa hujan bawakan sepi itu lagi?


0 comments:

Post a Comment