Sep 12, 2011

Immortal After Dark Series - Kresley Cole

Dari berbagai macam buku novel fantasy romance yang saya baca, seri ini masih tetap menjadi favorit pertama, terutama setelah sang pengarang konsisten dengan gaya bercerita dan juga plot yang menarik hingga buku ke 9 (atau buku ke 11 kalau dihitung dengan 2 short stories). 

Banyak sekali pengarang fantasy romance yang juga membuat seri tersendiri, sebut saja beberapa pengarang favorit saya juga (walau tidak sefavorit Kresley Cole) seperti JR Ward – Black Dagger Brotherhood (sempat menjadi favorit no 1 tapi setelah buku ke 4, plotnya mulai kurang menarik dan kurang greget), Lyndsay Sand – Argenau Family, Christine Feehan – Carpathian, Gena Showalter – Atlantis dan Lords of Underworld, dan juga Sherrlyn Kenyon – Dark Hunters. Kebiasaan yang sering muncul adalah setelah buku kesekian, dengan karakter kesekian, plot dari 1 buku ke buku lain mulai mengabur atau kadang tidak jelas. Selain itu gaya berceritanya menjadi semakin monoton, walau yah masih menarik untuk dibaca.



Keistimewaan dari Immortal After Dark (IAD) ini adalah walaupun masing-masing buku berdiri sendiri, namun pada dasarnya plot yang dijalin merupakan suatu kesatuan yang besar. Seperti sebuah pohon, cabang dari pohon itu mengarah ke arah yang berbeda namun pokoknya tetap satu, bahkan cabang-cabang itu bisa saling terkait atau tumbuh pada waktu yang bersamaan. Hal ini yang paling membedakan seri ini dari buku lainnya, di mana seri lain biasanya memiliki plot yang  berkelanjutan, dimana cerita di buku 3 adalah kelanjutan dari cerita di buku 2, dan cerita di buku 2 adalah kelanjutan dari cerita di buku 1. Garis waktunya lebih sering linear, di mana dari satu titik waktu bergerak ke titik waktu berikutnya.

Berbeda dengan IAD, di mana, misalnya, cerita di buku 6 dimulai saat pertengahan cerita buku 2, sedangkan buku 3 adalah kelanjutan dari buku 1. Garis waktu dalam IAD adalah parallel sehingga dalam beberapa buku terdapat kejadian yang sama karena cerita dalam buku itu terjadi dalam rentang waktu yang bersamaan. Irisan-irisan waktu inilah yang membentuk karakter tersendiri karena pembaca selalu diingatkan terhadap buku lain dan tidak terputus di tengah (atau dalam kasus ini, di akhir) cerita. Nah, walaupun cerita dalam seri IAD saling bertubrukan dan terjalin, pembaca bisa membaca dari buku nomer berapa pun tanpa merasa ketinggalan, bahkan malah jadi kecanduan untuk mencari nomer-nomer lainnya (seperti saya, yang pertama kali membaca seri ini di buku terkakhir, baru nemu dan membaca buku lain secara random, tetapi tetap menikmatinya).

Berikut ini adalah summary dari seri IAD, maaf copas langsung dari sitenya supaya lebih “terasa”.

Every creature or being that was thought to be mythical . . . isn’t.
They all secretly exist alongside humans and enjoy the gift of immortality. There are hundreds of different kinds: from Vampires to Lykae, from Furies to Shifters, from the Fey to Valkyries.

These immortals call their world The Lore.

You may have had a brush with one of Lorekind already. The eccentric billionaire with hypnotic charisma—and an aversion to sunlight. The ethereal waif of impossible beauty—whose fingernails look more like claws. The Highlander with a seventeenth-century Scottish accent and animal magnetism—who can never be penciled in on the night of the full moon. 


They walk among us, but they war among themselves. Each faction has its strengths, weaknesses, and age old prejudices against the others. Every five hundred years, the Accession, a battle for supremacy, rages. That time is now. . . .

Masing-masing buku dalam seri IAD ini akan menceritakan 2 hero dan  heroine, yang biasanya berasal dari spesies berbeda, dengan fokus kepada The Valkyries, misalnya saja di pre quelnya (short story), bercerita tentang Myst (Valkyrie) dan Nikolai Wroth (Vampire); lalu dilanjut dengan buku 1 yang bercerita tentang Emma (Half breed antara Valkyrie dan Vampire) dengan Lachlain MacRieve (Werewolf atau dikenal sebagai Lykae). Ada juga kisah antara Phantom dan Vampire, Demon dengan Sorcerres, juga Witch dengan Lykae. Setiap buku menampilkan perjuangan 2 mahluk yang berbeda spesies dan bagaimana mereka menghadapi perbedaan dan masalah di antara mereka hingga akhinya mereka hidup happily ever after. Plot utama dari seri ini adalah pergerakan besar yang terjadi setiap 500 tahun sekali, yang disebut sebagai “kiamat” atau The Accession dimana akan ada peristiwa-peristiwa penting yang bisa menyatukan kekasih atau bahkan menceraiberaikan keluarga. Semua cerita di buku itu sedikit demi sedikit mengerucut ke saat terjadinya Accession tahun itu.

Penceritaan dalam seri ini benar-benar menarik dan menegangkan, dengan tak lupa dibumbui oleh adegan *uhuk* romantic yang lumayan panas. Walaupun timelinenya simpang siur, tapi tetap ceritanya tetap terasa utuh. Gaya penceritaannya cukup cepat, sehingga kita sudah sampai setengah buku tetapi ternyata dalam cerita itu baru berlalu 2-3 hari saja. Bahasa yang digunakan pun lugas, tidak terlalu banyak slang-slang yang membingungkan bagi pembaca yang tidak familier dengan slang negara tertentu. Deskripsinya sangat mendetail, hingga pembaca bisa dengan mudah membayangkan para hero yang tampan dan misterius serta para heroine yang cantik memesona; bahkan juga membayangkan karakteristik dari masing-masing spesies yang unik. 


Setiap kali saya memegang satu buku dari seri ini, saya tidak bisa berhenti membacanya sampai buku itu tamat. Sayang, saya sudah membaca buku ini sampai nomer terakhir, dan kini hanya tinggal menunggu “Lothaire” terbit Januari 2012 nanti. Sudah tak sabar rasanya……

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Kresley Cole dan IAD ini, bisa langsung mengunjungi Kresley Cole

0 comments:

Post a Comment