Jun 15, 2005

Timeless

Peri waktu pernah mengunjungiku
Berjingkat di tengah malam musim panas
Matanya bercahaya
Senyumnya merekah
Hendak ia rampas waktu milikku
-Untuk dedemit senjakala- begitu ucapnya
Yang merindu hadirnya waktu
Sebelum kilaunya meredup

Lalu waktuku membeku kemudian mencair

Peri waktu yang sama datang kembali
Sayapnya tak lagi terentang indah
Bahkan tubuhnya sudah tak seramping dulu
- Waktumu telah memerkosaku - begitu keluhnya
Dan ia lemparkan bulatan penuh waktu
Terseok ia pergi
Membawa benih waktuku dalam rahimnya

Lalu waktuku mencair kemudian membeku

Dedemit senjakala mampir sejenak
Merahnya senja telah meninggalkannya
- Aku butuh waktu milikmu - begitu pintanya
Bentang langit tak lagi semarak
Tanpa waktumu menikmatinya

Lalu waktuku memadat bijak
Teruntuk dirinya
Kuberikan waktuku
Hingga serpihan terakhir
Dan ia berjanji
Membuatku abadi dalam waktu tercuri

0 comments:

Post a Comment