Peri waktu pernah mengunjungiku
Berjingkat di tengah malam musim panas
Matanya bercahaya
Senyumnya merekah
Hendak ia rampas waktu milikku
-Untuk dedemit senjakala- begitu ucapnya
Yang merindu hadirnya waktu
Berjingkat di tengah malam musim panas
Matanya bercahaya
Senyumnya merekah
Hendak ia rampas waktu milikku
-Untuk dedemit senjakala- begitu ucapnya
Yang merindu hadirnya waktu
Sebelum kilaunya meredup
Lalu waktuku membeku kemudian mencair
Peri waktu yang sama datang kembali
Sayapnya tak lagi terentang indah
Bahkan tubuhnya sudah tak seramping dulu
- Waktumu telah memerkosaku - begitu keluhnya
Dan ia lemparkan bulatan penuh waktu
Terseok ia pergi
Membawa benih waktuku dalam rahimnya
Lalu waktuku mencair kemudian membeku
Dedemit senjakala mampir sejenak
Merahnya senja telah meninggalkannya
- Aku butuh waktu milikmu - begitu pintanya
Bentang langit tak lagi semarak
Tanpa waktumu menikmatinya
Lalu waktuku memadat bijak
Teruntuk dirinya
Kuberikan waktuku
Hingga serpihan terakhir
Dan ia berjanji
Membuatku abadi dalam waktu tercuri
Hingga serpihan terakhir
Dan ia berjanji
Membuatku abadi dalam waktu tercuri
0 comments:
Post a Comment