Terkadang jadwal yang berbeda sungguh mengganggu.
Pada saat sedang hot-hot-nya ingin bercerita, yang ada adalah offline sign. Ketika ingin bertanya, yang ada hanyalah sms tak terjawab karena sang pemilik masih di alam mimpi. Amarah dan emosi yang seringkali terasa lebih lega setelah diceritakan pun jadi mendingin. Kala rindu menyerang, diam dan menunggu hanyalah satu-satunya pilihan. Karena dia belum ada di sana.
Terkadang saya lelah menunggu hari dimulai baginya.
Karena hari milik saya sudah berlalu jauh ketika ia memulai hari miliknya.
Dan hari milik saya berakhir jauh lebih dulu sebelum hari miliknya selesai.
Hanya ada irisan-irisan kecil hari di antara kita.
Tapi yah...itulah kehidupan dia. Kehidupan saya. Kehidupan kami.
Hendak diapakan jadwal yang terlanjur berbeda ini?
Atau mungkin saya yang berlebihan dalam memaknai waktu?
0 comments:
Post a Comment