Sempatkah kau lihat salak di mejaku sebelum pertemuan kita?
Satu buah salak gemuk yang nampaknya nikmat. Terbayang olehku, akan kukupas sisik coklat tua itu. Singkapkan perlahan daging putih lembut di balik kerasnya lapisan yang menjaganya. Lalu akan kubersihkan membran halus tipis yang selimuti sang daging bagai kulit kedua. Barulah setelah itu kurasakan manis sepatnya daging salak. Hmm…sungguh nikmat.
Tapi tidak untuk kugigit dan kukunyah hingga lumat di dalam mulutku.
Melainkan untuk kulemparkan pada dirimu yang sungguh bawel, wahai bosku tercinta!